Ada yang jauh lebih penting dari sekedar uang untuk di investasiakan. Ya, tidak lain adalah ilmu pengetahuan dan pendidikan. Negara yang terletak di tengah Benua Eropa yang bernama Belanda sudah membuktikan. Belanda meyakini bahwa menjadi pionir bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan merupakan satu-satunya cara untuk menemukan hal-hal baru yang bermanfaat untuk kehidupan manusia dan sekitarnya. Tak heran jika Belanda melahirkan beberapa pemenang hadiah Nobel, filsuf yang berani, serta seniman dan ilmuwan yang inovatif. Tidak berlebihan dan sangat beralasan untuk memberi julukan Belanda sebagai pionir sejati, karena hakikatnya ilmu pengetahuan dan pendidikan sendiri adalah dua hal yang hakiki. Mari kita cari tahu dan pelajari apa saja yang Belanda dedikasikan dan investasikan untuk ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Selalu ada “harga” yang harus dibayar dalam sebuah pencapaian, sistem pendidikan yang baik diperlukan dana yang sangat besar pula. Belanda selain memberikan tunjangan bagi bayi sejak lahir dan anak yang tinggal di Belanda, juga memberikan tunjangan pendidikan kepada murid-murid (sekolah khusus, umum, kejuruan) dan mahasiswa. Selain itu, untuk mencapai pendidikan yang baik, Pemerintah Belanda melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan (Menteri Marja van Bijsterveldt) mewajibkan guru-guru yang mengajar di taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan atas supaya berijazah universitas. Kaitannya dalam menjaga mutu pendidikan, Belanda memiliki badan khusus. Berdasarkan peraturan pendidikan 2002, program titel harus diakreditasi Organisasi Akreditasi Belanda dan Flanderen. Seorang pelajar atau mahasiswa dapat meminta pinjaman dana belajar (studie financiering)yang diatur Informatie Beheer (Pengatur Dana Belajar) untuk melanjutkan pendidikan.
Belanda merupakan negara non berbahasa Inggris pertama yang menawarkan program studi berbahasa Inggris bagi pendidikan tinggi. Lebih dari 1500 program dan kursus, pendidikan tinggi di Belanda memiliki program pendidikan berbahasa Inggris terbesar di Eropa. Lebih dari 1300 program studi internasional untuk berbagai bidang ditawarkan oleh pendidikan tinggi Belanda. Pendidikan tinggi di Belanda terkenal berkat kualitasnya yang tinggi dan merupakan lingkungan studi internasional terbukti dengan jumlah mahasiswa internasional yang belajar di Belanda sebanyak 81.700 orang.[1]
Beralih ke fakta lainnya, ternyata kepionirannya dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan, Belanda buktikan melalui kolaborasi internasional yang diprakarsai Nuffic (organisasi Belanda untuk kerjasama internasional di bidang pendidikan tinggi) yang bertujuan mendukung kemajuan bidang logistik di Indonesia dan Belanda melalui pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM). Beberapa Universitas dan perusahaan dari Belanda dan Indonesia tergabung dalam suatu program kerjasama bilateral yang diberi nama Living Lab Logistics. Program itu bertujuan untuk menghadapi tantangan pada masa kini melalui riset dan praktek langsung di dunia nyata. Sekaligus memberikan kesempatan pengalaman karir di dunia internasional, memberikan kontribusi pengetahuan sehingga menghasilkan inovasi paling muktahir bagi industri dan mendukung universitas dalam memberikan pendidikan dan penelitian pada level tertinggi.
Seperti kata pepatah, “Jangan Lupakan Sejarah “. Pada masa penguasaan Belanda, usul mendirikan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia telah diajukan pada rapat Volksraad tahun 1918 seperti: Technische Hoogeschool(T.H.S.), Rechtshoogeschool (R.H.S.) atau Sekolah Tinggi Hukum, dan Geneeskundige Hoogeschool (G.H.S.) atau Sekolah Tinggi Kedokteran. 350 tahun “mengenal Belanda” semoga menjadi motivasi lebih untuk Indonesia mengikuti jejak Belanda dalam kepionirannya di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan.
“Investasi dalam ilmu pengetahuan dan pendidikan selalu dibayar dengan balasan yang lebih baik ”. Benjamin Franklin
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar